Sejarah Berdirinya WhatsApp

Menurut Bonanza88, sejarah Whatsapp perlu didengar karena tidak seperti kisah startup biasa di mana para pendiri memiliki ide yang membuat mereka keluar dari perguruan tinggi, membangun tim, dan mendapatkan pendanaan awal dari raksasa seperti Facebook atau Google.

WhatsApp dikonseptualisasikan bukan oleh mahasiswa tetapi oleh orang-orang yang berusia tiga puluhan dan memiliki pekerjaan tetap di perusahaan terkenal.

Hanya dengan prinsip sederhana, “Tanpa iklan! Tidak ada permainan! Tidak ada gimmick!”, aplikasi perpesanan ini bisa menang atas raksasa seperti iMessage, Blackberry, Facebook Messenger dan banyak lainnya.Apalagi mereka hanya beroperasi dengan staf sekitar 50 orang karyawan saja.

Aplikasi pesan internet ini dikonseptualisasikan karena kebutuhan aktual (mendemokratisasi komunikasi berbasis telepon), dan berhasil karena mampu memanfaatkan hampir setiap tren yang muncul seperti pemberitahuan push dan kebutuhan seperti enkripsi.

Lalu hebatnya, bahkan setelah lebih dari sepuluh tahun berdiri, perusahaan ini masih membanggakan prinsip tanpa iklan, tanpa permainan, dan tanpa gimmick sambil menghasilkan pendapatan jutaan dolar.

Berikut sejarah singkat WhatsApp yang menjelaskan konseptualisasinya dan model bisnis WhatsApp awal.

Siapa yang Mendirikan WhatsApp?

Dua mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum menciptakan WhatsApp, aplikasi perpesanan untuk smartphone pada tahun 2009.

Kisahnya dimulai ketika keduanya berhenti bekerja untuk melakukan perjalanan keliling dunia. Namun segera, tabungan mereka mulai menyusut, dan mereka harus melamar pekerjaan di Facebook, yang juga tidak berjalan sesuai rencana.

Mereka cukup kecewa, tetapi kegagalan ini membawa mereka untuk memulai perjalanan hidup baru, yaitu WhatsApp.

WhatsApp 1.0

Pada awal tahun 2009, Jan Koum membeli sebuah iPhone dan langsung menyadari potensi yang ada di industri aplikasi di App Store yang baru berumur beberapa bulan. Dia ingin membuat aplikasi yang menunjukkan status di sebelah nama individu pengguna.

Koum mendiskusikan ide tersebut dengan Acton. Pasangan ini lalu menyempurnakan ide mereka untuk WhatsApp selama acara kumpul mingguan bersama di rumah Alex Fishman.

Namun, untuk bisa menjalankan ide ini, mereka membutuhkan bantuan seseorang dengan kemampuan pengembang iOS. Jadi, Alex memperkenalkannya kepada pengembang asal Rusia, Igor Solomennikov, yang ia temukan di RentACoder.com.

Awal perjalanannya tidak selalu mulus, tetapi mereka terus melangkah maju seperti banyak pengusaha sukses lainnya. Koum akhirnya berhasil mengembangkan aplikasi iOS dan mendaftarkan WhatsApp inc. di California pada 24 Februari 2009.

Dia menamakannya ‘WhatsApp’ karena kedengarannya lebih seperti ‘what’s up (yang berarti ‘ada apa’ dalam bahasa inggris). Dia menilai ini selaras dengan konsep sebagai aplikasi yang menunjukkan status pengguna.

Saat pertama kali didemokan, tidak ada yang menyukainya, termasuk Fisherman. Masalah seperti baterai terkuras, aplikasi mogok dan lainnya menjadi kendala yang dikeluhkan.

Hal ini membuat Koum sangat kecewa sehingga dia kehilangan semua harapan dan berpikir untuk mulai mencari pekerjaan baru. Untungnya, Acton menyemangati dengan mengatakan, “Kamu akan menjadi idiot jika berhenti sekarang. Beri waktu beberapa bulan lagi.”

Penambahan Pemberitahuan Push

Pada Juni 2009, Apple meluncurkan pembaruan pemberitahuan push (push notification). Alasan untuk pembaruan ini adalah untuk mengingatkan pengguna saat mereka sudah lama tidak menggunakan aplikasi yang diinstal.

Jan memanfaatkan pembaruan ini dan melakukan beberapa perubahan pada Whatsapp, yang mengirim pemberitahuan push ke teman setiap kali pengguna mengubah statusnya di aplikasi.

Teman-teman Fishman di Rusia menganggapnya menyenangkan dan mulai menggunakannya untuk memperbarui keberadaan mereka sendiri dan melakukan ping ke setiap teman mereka dengan status seperti – “Saya bangun terlambat” atau “Tidak bisa bicara, saya di gym”.

Dalam sekejap, fitur ini berubah fungsi jadi saluran untuk pesan instan, dan pengguna mulai mengobrol satu sama lain melalui status. Contohnya seseorang akan memposting “Ada apa, Karen?” dan Karen akan membalas dengan mengubah statusnya.

Jan mengenali kesempatan yang tidak disengaja ini dan segera menyadari perlunya meningkatkan model operasi aplikasi status ke aplikasi pesan instan berbasis internet. Ini adalah bagaimana versi 2.0 muncul.

WhatsApp 2.0

Segera setelah menyadari adanya pasar besar akan aplikasi pesan instan, WhatsApp 2.0 diluncurkan dalam tahap beta. Hampir semua pengguna menyukai gagasan masuk ke aplikasi hanya dengan nomor telepon. Mereka juga sangat suka konsep mengirim pesan ke kontak menggunakan internet alih-alih paket SMS operator.

Itu karena pesaing pesan via internet seperti BBM Blackberry hanya eksklusif untuk Blackberry, dan Google G-Talk dan Skype mengharuskan Anda untuk berbagi ID unik untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Pengguna juga sangat menyukai fitur tanda cek ganda untuk menunjukkan bahwa sebuah pesan telah diterima. 

Ini menjadikan WhatsApp aplikasi dengan utilitas tinggi, dan penggunanya melonjak tinggi menjadi 250.000 orang hanya dalam beberapa bulan.

Proposisi Nilai

Saat masa uji coba beta berakhir, dan aplikasi tersebut diluncurkan secara eksklusif di App Store untuk iPhone pada November 2009. Aplikasi ini menonjol sebagai alternatif sempurna untuk mengirim SMS di dalam negeri dan bahkan internasional secara gratis.

Segera setelah aplikasi diluncurkan, kedua pendiri WhatsApp dibanjiri email dari pengguna iPhone yang menanyakan tentang prospek masa depan aplikasi. Mereka juga bertanya apakah itu akan diluncurkan untuk Nokia dan BlackBerry juga, karena kedua merek tersebut adalah pemain besar pasar ponsel saat itu.

Jan segera menyewa salah satu temannya, Chris Peiffer, untuk membuat aplikasi versi BlackBerry, yang mereka luncurkan dua bulan kemudian.

Tetapi Chris, seperti banyak orang lain yang tinggal di AS, sedikit ragu akan masa depan aplikasi ini. Menurutnya, saat itu masyarakat sudah punya SMS sebagai alat pengirim pesan teks dan kemungkinan takkan mau berpindah ke aplikasi lain.

Perlu diketahui, bahkan selama tahun 2009, tarif tetap untuk SMS dan menit gratis ditawarkan oleh hampir setiap operator seluler, dan hampir tidak ada insentif bagi orang-orang di AS untuk beralih ke WhatsApp. 

Ternyata sejak awal Koum dan Acton memiliki rencana untuk membawa aplikasi ini ke dunia di luar AS. Terutama Eropa dan Asia, di mana pesan teks dibatasi dan dibebankan biaya yang jauh lebih mahal.

WhatsApp Sekarang

Di dunia di mana permintaan dan popularitas aplikasi tidak pernah stabil, Brian Acton dan Jan Koum mampu mempertahankan aplikasi mereka tetap di puncak, berkat strategi tanpa iklan mereka.

Lebih dari 1,5 miliar orang di 180 negara menggunakan WhatsApp saat ini. Platform ini telah mengubah SMS, MMS, dan fitur usang lainnya dari operator seluler, yang sebelumnya digunakan oleh masyrakat untuk berkomunikasi, menjadi sama sekali tidak berguna.

WhatsApp bahkan telah meluncurkan aplikasi versi desktop (WhatsApp Web) untuk memudahkan penggunaan di PC atau Mac.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *